ANAK SEMBUH LANTARAN SEDEKAH

Syeikh Sulaiman Al Mufarrij menceritakan pengalaman kawannya yang diceritakan kepadanya.

Anak perempuanku sakit tenggorokannya. Kubawa ia ke rumah sakit. Berganti-ganti dokter berusaha mengobatinya namun tiada membawa hasil. Penyakitnya semakin lama semakin parah. Bahkan akupun menjadi sakit karenanya. Akhirnya kami hanya memberikannya obat untuk mengurangi rasa sakit yang dideritanya. Kami sudah seperti putus asa. Hanya rahmat Allah saja yang bisa kami harapkan.

Berangkat Umroh Bersama Istri dengan Dua Juta Rupiah

Keajaiban sedekah tak pernah berhenti, Allah SWT akan selalu memberikan kelancaran bagi siapa saja yang rajin bersedekah. Sebut saja Ustadz Sunardi, beliau adalah seorang Ustadz yang selalu setia mengabdikan dirinya bagi masyarakat. Bersama istrinya, Ustadz Sunardi mengajar mengaji anak-anak tempat dia tinggal. Setiap sore, beliau bersama istrinya tak pernah berhenti menyalurkan ilmu kepada anak-anak di sekitar kediaman beliau. Selain itu, ada juga pengajian terbuka bagi ibu-ibu setiap malam jumat.

DISIPLIN SEDEKAH DAPAT RUMAH

Sedekah memang harus menjadi kebiasaan, karena Allah SWT lebih menyukai orang yang bersedekah sedikit tapi sering, daripada orang yang bersedekah banyak tapi cuma sekali.

Seperti yang dilakukan oleh salah satu tetangga saya. Dia hanya seorang janda yang hidupnya pas-pasan. Sejak suaminya meninggal, kondisi ekonominya semakin memburuk. Dia tinggal bersama anak bungsunya, karena anaknya yang lainnya sudah berkeluarga.

SHOLAT DHUHA JANGAN SAMPAI “LUPA”

Kisah ini berasal dari salah satu guru agama di sekolah saya :

Dulu dia hanya seorang mahasiswa dari keluarga yang kurang mencukupi. Hari-harinya hanya diisi dengan kuliah dan bekerja di pom bensin. Dia tidak yakin bisa meneruskan kuliahnya sampai selesai. Karena melihat keadaan keluarganya yang pas-pasan, dan dia hanya bekerja di pom bensin, rasanya tak mungkin.

PEDAGANG GORENGAN DAPAT BERHAJI

Kisah ini dituturkan oleh Ustadz Yusuf Mansur :

Sekitar tahun 1980, seorang pedagang gorengan di Jakarta, selama tiga hari melihat seorang bocah lelaki lusuh berlalu-lalang dengan wajah sedih di depan gerobak dagangannya. Ia tahu, anak itu menginginkan satu-dua potong gorengannya secara gratis.

MASUK SURGA KARENA SHADAQAH PEDANG

Kisah ini terjadi pada zaman Nabi Isa As. Disebutlah ada seorang yang sangat terkenal kikir, bakhil, dan pelit. Ia bernama Mal’un.

Suatu hari, ada seorang pemuda yang akan berjihad membela agama datang menghadap dirinya. Pemuda itu berkata dengan sangat halus kepada Mal’un yang kikir itu, “Wahai Tuan, sekiranya Tuan tidak keberatan hati, sudilah kiranya Tuan memberikan sebuah pedang kepada saya untuk berperang?”